Seberkas Cahaya Rindu (Part 3)

    Setelah lama tak berjumpa dengan sang penebar rindu, akhirnya ku dapat bertemu dengannya lagi. Ku bertemu di suatu tempat di tengah terik matahari. Harapan yang ku tunggu itu pun datang. Mata dan telinga tak pernah meninggalkan pandangan dan pendegaran ini. Apalagi ketika dia menatapku dengan tatapan yang entah apa maksudnya. 
   
Waktu itu, segala pertanyaan yang ku buat selama ku tak,bertemu dengannya kulupakan. Ku merasa dia telah menghipnotisku dengan kelihaiannya. Hari itu, hampir ku bersamanya seharian akan tetapi ku merasa waktu itu sangatlah sempit. Tapi ku bersyukur setidaknya ku bisa melihatnya lagi. Gerimis melanda hati ketika dia minta pamit denganku karena dia hatus  pergi jauh, saya pun tersenyum walaupun dibalik senyumku itu ada rasa sedih yang harus ku sembunyikan. Dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Dan ku semakin yakin dia betul-betul akan pergi jauh. Aku pun membalas uluran tangan itu. Waktu itu, terlintas dipikiranku 

“seandainya waktu bisa di hentikan ku ingin menatap wajah dan senyumannya itu sejenak lagi sebelum dia benar-benar pergi”. Tutur dalam hati

    Dia kembali tersenyum seakan mengisyaratkan, dia harus cepat pergi. Ku lepas genggaman tangan itu. Angin yang tenang dan suara gemercik air seakan membersamai kepergiannya. Kedipan mataku begitu lama dan pelan karena tak sanggup melihatnya untuk terakhir kali. Sosok itu semakin jauh dan semakin jauh. Ku berkedip dan pada saat kedipan itu selesai akhirnya dirinya telah pergi jauh. Dan pada saat itu ku panjatkan doa kepada Tuhan,

“Oh Tuhan!! Ku tahu dia hidup di satu planet yang sama denganku tapi ku,berharap semoga pertemuan ini tak berakhir disini. Dan semoga wajah dan tatapan itu akan terlihat lagi. Semoga dia juga bisa mengingat ku walaupun pertemuan yang sekilas dan singkat. Ku harap kau membaca tulisan yang mungkin tak berarti apa-apa ini”. Bersambung......


Makassar 📍
Selasa, 25 Desember 2018






Comments

Popular posts from this blog

Guru : Profesi Pilihanku

Irfan dan Madrasah: (Ketulusan Merajut Pendidikan di Desa Terpencil)

Kerja Keras