MAKALAH KRISTOLOGI: Sumber-Sumber Ajaran Agama Katolik dan Kandungannya
MAKALAH
KRISTOLOGI
“Sumber-Sumber Ajaran Agama Katolik dan Kandungannya”
Dosen Pembimbing:
Dr. Hj. Aisyah, M.Ag

KELOMPOK II:
MUH.IRFAN (30500116049)
NIRWANA (3050011050)
STUDI
AGAMA-AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Sesuai
dengan petunjuk sejarah, Yesus Kristus adalah pembawa agama Kristen. Ia berasal
dari Nazaret.Ia lahir kurang lebih pada tahun ke 4 sebelum masehi,tetapi
sebagian ada yang berpendapat antara
tahun ke 7-5 sebelum masehi, ketika berumur 27 tahun, Ia mulai mengajar di
Galilea dan kemudian meluas di kalangan penduduk Palestina. Ia dipercayai
membawa kabar gembira tentang penebusan dosa manusia sambil memperlihatkan
banyak mukjizat. Untuk kelanjutan ajaran yang dibawanya Ia mengangkat 12 orang
rasul. Satu tahun sebelum Ia meninggal dunia di kayu salib pada 7 april 30 M.
Ketika berusia lebih kurang 30-31 tahun, Yesus telah membentuk gereja di
Yerusalem, yaitu ketika menunjuk Petrus,
salah seorang muridnya dari ke-12 murid, sebagai kepala gereja. Dalam Injil
Matius ( 16:18) disebutkan : “ dan Aku
pun berkata kepadamu : engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya’’. Bahkan Yesus
mengangkat Petrus sebagai kepala greja yang tertinggi, sebagaimana di
isyaratkan dalam injil Yesaya (21:17).[1]
Selain
Petrus, Paulus adalah seorang rasul yang mempunyai peran besar dalam penyiaran
agam Kristen Katolik.Ia berasal dari Tarsus di Sisilia, tetapi juga orang
Yahudi sebagaimana halnya Petrus. Pada mulanya,ia menjadi penentang agama
Kristen. Pada tahun 36 M ia pergi ke Damaskus untuk mencari orang-orang Kristen
untuk disiksanya. Tetapi di depan pintu gerbang kota tersebut, konon Yesus
menampakkan diri padanya sehingga ia jatuh pingsan. Setelah siuman, ia lantas
bertaubat dan kemudian dibaptiskan. Dalam sejarah hidupnya disebutkan bahwa ia
menyiarkan agam Kristen karena mendapat wahyu dari Tuhan, sekalipun ia bukan
murid Yesus dan belum pernah berjumpa dengan Yesus[2]
Kitab
suci yang diakui oleh gereja Roma Katolik sebenarnya sama dengan kitab suci
yang dipakai oleh protestan,kecuali ada beberapa perbedaan tambahan.Kitab suci
agama kristen adalah alkitab atau bibel,yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. [3]
Selain Alkitab terdapat juga Tradisi yang menjadi sumber ajaran Agama Katolik.
2.Rumusan Masalah
1. Apakah Kitab suci Agama Katolik?
2. Bagaimana Tradisi sebagai Sumber aaran
Katolik?
3.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui Kitab Suci dari
Agama Katolik.
2.Mengetahui Peran Tradisi sebagai sumber
ajaran agamaKatolik?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kitab Suci Agama Kristen Katolik.
1.Perjanjian Lama
Biblia,yang
merupakan Kitab Suci dalam agama Yahudi, dipanggilkan oleh pihak kristen dengan
Perjanjian Lama dan merupakan kitab
suci agama kristen. Kitab suci agama Yahudi dipanggilkan suatu Perjanjian karena inti isinya termaktub
dalam Sepuluh Perintah (Ten
Commandements) seperti termuat dalam Keluaran
dan Ulangan,yang merupakan
perjanian Yahuwa dengan Bani Israil.Sepuluh perintah itu termuat dalam dua buah Luh yang dibawa turun oleh Nabi Musa
dari puncak yang terpandang suci itu Nabi Musa menerimakan perjanjian dari
Allah Maha Kuasa (Yahuwa).[4]Menurutgereja
Roma Katolik, jumlah kitab suci yang terhimpun dalam perjanjian lama adalah 49
buah, selisih lebih banyak 10 buah kitab suci yang diakui oleh protestan.Kesepuluh
kitab yang tidak diakui oleh golomgam Protestan itu disebut dengan Deuterokanomika, yaitu kitab yang
menjadi bagian dalam Perjanjian Lama tetapi tidak terdapat dalam kanon Yahudi.
Golongan Protestan menganggap Deuterokanomika
tersebut sebagai kitab dongeng atau jiplakan (apokrif).[5]
Alkitab
itu terbagi atas tiga kelompok dan satu persatu kelompok itu terdiri atas
berkian kitab, yaitu:
I.Torah. Terdiri atas
lima buah kitabyang dinyatakan berasal dari Nabi Musa:
1.Kitab
Kejadian (Genesis), berisikan kisah kejadian alam semesta dan kejadian alam
semestadan kejadian Adam dan Hawa beserta peristiwa turunnya sampai kepada
peristiwa nabi Yusuf.
2.
Kitab keluaran (Exodus), berisikan kisah keluaran bani Israil dan penindasan
Pharao di tanah Mesir di bawah pimpinan Nabi Musa dan berada di padang Tiah
Semenanjung Sinai selama 40 tahun dan munajat Musa dan Yahuwa ( Tuhan Yang Maha
Esa) dan diturunkan Sepuluh Perintah (Ten Commandements).
3.
Kitab Imamat (Leviticus), berisikan himpunan Syariat di dalam agama Yhaudi.
4.
Kitab Bilangan (Numbers), berisikan cacah jiwa turunan dua belas suku Israil pada
masa Nabi Musa itu.
5.
Kitab Ulangan (Deuteremony), berisikan ulangan
kisah keluaran dari tanah Mesir dan ulangan himpunan Syariat..
II. Nebim.Terdiri
atas 8 buah Kitab Nabi-Nabi, terbagi kepada Nabi-Nabi terdahulu dan Nabi-Nabi
belakangan.Kitab dari Nabi-Nabi Terdahulu itu terdiri atas 4 buah kitab, yaitu:
Kitab Nabi Yusak (Joshua), kitab Hakim-Hakim (Judges),kitab Nabi Samuil (Samuel I, II ), kitab Raja-Raja ( King I, II ).
Kitab
Nabi-Nabi Belakangan terdiri atas 4 buah kitab pula, yaitu: kitab Nabi Jesaj (Isaiah), kitab Nabi Jermia (Jeremiah), kitab Nabi Jehezkil (Esekiel) dan kitab Nabi-Nabi Terkecil (Minor Prophets).
Dan
himpunan kitab Nabi-Nabi Terkecil itu terdiri atas 12 buah kitab, yaitu: kitab Nabi Hosea, kitab Nabi
Joel,kitab Nabi Amos, kitab Nabi Obadia, kitab Nabi Yunus, kitab Nabi Mikha,
kitab Nabi Nahum, kitab Nabi Hababuk, kitab Nabi Zepanya, kitab Nabi Hajai,
kitab Nabi Zakharia, kitab Nabi Maleikhi.
III. Khetubim.
Terdiri atas11 buah kitab berisikan upaya nyanyian-nyanyian pujaan untuk
keperluan kebaktian dan juga berisiakan hikmat dan bimbingan dan nasehatdan
amsal, yaitu : kitab Mazmur (Psalms),
kitab amsal Sulaiman (Proverbs), kita Nabi Ayub (Job), kitab Syirul Asyar (Songs Of Solomon), kitab Rut (Ruth), kitab Nudub Jermia (Lamentations), kitab Alkhatib (Ecclesiastes),
kitab ester (Esther), kitab Nabi Danil (Daniel). Kitab Nabi Ezra (Ezra), kitab Nabi Nehemiah (Nehemiah), Kitab Nabi Tawarikh (Chronicles I, II). [6]
2.Perjanjian Baru
Istilah
“Perjanjian Baru” dapat berarti keselamatan
yang diadakan Allah dalam diri Yesus.
Persembahan diri Yesus di kayu salib merupakan perjanjian bahwa dengan demikian
orang yang percaya akan memperoleh keselamatan,adapun yang di maksud dengan
istilah tersebut disini ialah bagian dari alkitab,yang memang di sebut dengan
perjanjian baru.[7]
Perjanjian Baru merupakan kitab suci yang paling asasi dalam agama Kristen
sekalipun dunia kristen mengakui kitab suci agama Yahudi itu merupakan bagian
dari kitab sucinya.Pejanjian Baru itu terdiri atas empat bagian yaitu:
a. Gospels (Himpunan
Injil) terdiri atas empat injil:
1.Injil Matius
Matius, juga dikenal sebagai Lewi, putra
Alfeus, adalah penulis kitab ini. Dia dulunya seorang pemungut cukai, atau
penagih pajak, sebelum hidupnya berubah selamanya ketika dia menanggapi ajakan
Yesus Kristus untuk mengikuti-Nya. (Lihat Matius 9:9; Markus 2:14; Lukas
5:27–28; Penuntun bagi Tulisan Suci, “Matius”). Setelah keinsafannya, Matius menjadi
salah seorang dari Dua Belas Rasul Juruselamat (lihat Matius 10:2–4). Sebagai
Rasul, Matius adalah saksi mata dari banyak peristiwa yang dia uraikan dalam
catatannya. Ini didukung oleh judul yang diberikan pada Kitab Injilnya dalam
Terjemahan Joseph Smith: “Kesaksian Matius”. Injil Matius lebih kurang pada
tahun 65 M.
Garis besar injil Matius yaitu:
Matius 1–4 Matius membeberkan silsilah
dan kelahiran Yesus Kristus. Orang Majus mencari Raja orang Yahudi. Dibimbing
oleh mimpi, Yusuf membawa Maria dan Yesus kecil ke Mesir dan kemudian ke
Nazaret. Yohanes Pembaptis mengkhotbahkan Injil pertobatan dan membaptiskan
Yesus Kristus. Juruselamat dicobai di padang gurun. Dia memulai pelayanan
fana-Nya dengan mengajar dan menyembuhkan.
Matius 5–7 Yesus Kristus menyampaikan
Khotbah di Bukit.
Matius 8–12 Juruselamat menyembuhkan
penderita kusta, meredakan badai, mengusir iblis, menghidupkan kembali putri
Yairus dari antara yang mati, dan memberi penglihatan kepada yang buta. Yesus
Kristus memberikan kepada Dua Belas Rasul wewenang untuk melakukan seperti yang
telah Dia lakukan dan mengutus mereka untuk mengkhotbahkan Injil. Yesus
mempermaklumkan bahwa Yohanes Pembaptis adalah lebih dari sekadar seorang nabi.
Juruselamat menyembuhkan pada hari Sabat.
Matius 13–15 Yesus mengajar menggunakan
perumpamaan. Yohanes Pembaptis dihukum mati. Setelah memberi makan lima ribu
orang, Yesus dan Petrus berjalan di atas air Danau Galilea. Ahli Taurat dan
orang Farisi mempertanyakan Yesus.
Matius 16–18 setelah Petrus bersaksi bahwa
Yesus adalah Mesias, Juruselamat mengindikasikan bahwa Dia akan memberikan
kunci-kunci kerajaan Allah kepada Petrus dan Dua Belas. Yesus Kristus diubah
rupa di atas gunung, di mana Petrus, Yakobus, dan Yohanes menerima kunci-kunci
imamat. Yesus memberikan petunjuk kepada para murid-Nya mengenai cara menuntun
Gereja dan mengajarkan bahwa Allah tidak akan mengampuni kita jika kita tidak
mengampuni orang lain.
Matius 19–23 Juruselamat mengajar tentang
sifat kekal pernikahan. Dia memasuki Yerusalem dan membersihkan bait suci.
Melalui penggunaan perumpamaan, Yesus memaparkan niat jahat para pemimpin
Yahudi yang menentang-Nya. Dia berduka karena kehancuran Yerusalem di masa
mendatang.
Matius 24–25; Joseph Smith—Matius Yesus Kristus bernubuat
mengenai kehancuran Yerusalem. Dia mengajarkan bagaimana para pengikut-Nya
dapat siap bagi kedatangan-Nya kembali.
Matius 26–27 Yesus makan perjamuan Paskah
bersama para murid-Nya dan memperkenalkan sakramen. Dia menderita di Taman
Getsemani dan dikhianati, ditangkap, disidang di hadapan para pejabat orang
Yahudi dan Roma, dan disalibkan. Dia mati dan dikuburkan.
Matius 28 Juruselamat yang telah bangkit
menampakkan diri kepada para murid-Nya. Yesus memberikan kewenangan kepada para
murid-Nya untuk membawa Injil-Nya ke seluruh dunia.[8]
2.Injil Markus
Secara umum, injil Markus ditulis di
Roma, umtuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jemaat di kota tersebut. Irenius dan
Clements setuju bahwa kitab itu ditulis
di Roma. Kitab injil Markus ditulis bagi para pembaca bukan Yahudi.[9]
Menurut Bruce Injil Markus awalnya
dituliskan untuk masyarakat Kristen di kota Roma pada awal tahun enam puluh
abad pertama akan tetapi Injil Markus ini cepat beredar luas di seluruh Gereja.
Ungkapan-ungkapan bahasa Aram yang
digunakan seperti talita kum atau efata (Mrk. 5:41; 7:34) diterjemahkan ke
dalam bahasa Yunani demi kepentingan para pembaca Markus. Kebiasaan-kebiasaan
orang Yahudi juga diterangkan sedemikan rupa sehingga member kesan bahwa
kebiasaan-kebiasaan tersebut tidak dikenal (Mrk.7:3-4). Selanjutnya ada
sejumlah istilah teknis bahasa Latin dalam Injil Markus ini (4:21; 12:42;
14:65; 15:19) yang member kesan bahwa kitab Injil tersebut berasal dari suatu
bagian kekaisaran Roma di mana dipakai bahasa Latin.
Pembagian
Injil Markus
“Adapun
pembagian dan susunan penulisan dari kitab Markus adalah sebagai berikut:
Ø 1:1-13 :Pendahuluan yang berisikan pekerjaan Yohanes
Pembabtis,
pembabtisan Yesus, dan pencobaan di padang gurun.
Ø 1:15-45 :Panggilan
murid-murid yang pertama dan peristiwa Sabat di Kapernaum.
Ø 2:1-38 :Awal penentangan terhadap Yesus.
Ø 3:1-35 :Pengutusan ke 12 murid dan
penentangan terhadap Yesus.
Ø 4:1-35 :Perumpamaan-perumpamaan Yesus
Ø 5:1-43 : Penampakan karya dan kuasa
Yesus.
Ø 6:1-30 :Penolakan Yesus di Nazaret dan
pengutusan ke-12 murid.
Ø 7:1-37 :Perselisihan paham tentang
adat-istiadat Yahudi.
Ø 8:1-31 :Penderitaan dan kematian Yesus
Ø 9:1-50
:Teguran dan peringatan
terhadap orang Yahudi.
Ø 10:1-52 :Perjalanan Yesus menuju Yerusalem.
Ø 11:1-33 :Awal peristiwa-peristiwa di
Yerusalem.
Ø 12:1-44 :Pengajaran Yesus di Yerusalem.
Ø 13:1-37 :Kotbah Apokaliptik
Ø 14:1-72 :Rencana pembunuhan terhadap Yesus.
Ø 15:1-47 :Pengadilan dan kematian Yesus.
Ø 16:1-20 :Kebangkitan Yesus.”[10]
c.Injil Lukas.
Injil Lukas adalah kitab pertama dari
kedua kitab yang dialamatkan kepada seorang bernama Teofilus – Lukas 1:1,3;
Kisah Para Rasul 1:1. Walaupun nama penulis tidak dicantumkan dalam dua kitab
tersebut, kesaksian yang bulat dari kekristenan mula-mula dan bukti kuat dari
dalam kitab-kitab itu sendiri menunjukkan bahwa Lukaslah yang menulis kedua
kitab itu.
Rupanya Lukas adalah seorang petobat
Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi yang menulis sebuah kitab di dalam
Alkitab. Roh Kudus mendorong dia untuk menulis kepada Teofilus (artinya,
"seorang yang mengasihi Allah") guna memenuhi suatu kebutuhan dalam
jemaat yang terdiri dari orang bukan Yahudi akan kisah yang lengkap mengenai
permulaan kekristenan. Kisah ini terdiri atas dua bagian: pertama, kelahiran,
kehidupan dan pelayanan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus (Injil
Lukas), dan kedua, pencurahan Roh di Yerusalem dan perkembangan selanjutnya
dari gereja mula-mula (Kitab Kisah Para Rasul). Kedua kitab ini merupakan lebih
dari seperempat bagian dari seluruh PB.
Matius menulis Injilnya pertama-tama
bagi orang Yahudi, sedangkan Markus menulis sebuah Injil yang singkat bagi
gereja di Roma. Orang percaya bukan Yahudi yang berbahasa Yunani memang
memiliki kisah-kisah lisan mengenai Yesus yang diceritakan oleh para saksi
mata, juga intisari tertulis yang pendek tetapi tidak suatu Injil yang lengkap
dan sistematis – baca Lukas 1:1-4. Jadi, Lukas mulai menyelidiki segala
peristiwa itu dengan saksama “dari asal mulanya” – Lukas 1:3. Barangkali ia
mengerjakan penelitiannya di Palestina sementara Paulus berada di penjara
Kaisarea – Kisah Para Rasul 21:17; 23:23-26:32, dan menyelesaikan Injilnya
menjelang akhir masa itu atau segera setelah ia tiba di Roma bersama dengan
Paulus – Kisah Para Rasul 28:16.
Delapan
penekanan yang utama menandai Injil Lukas:
1. Injil ini adalah yang terlengkap catatannya
mengenai peristiwa di dalam kehidupan Yesus sejak menjelang kelahiran sampai
kenaikan-Nya, dan juga kitab yang terpanjang dalam Perjanjian Baru.
2. Kitab ini mempunyai kesusastraan terbaik
dari semua Injil, menunjukkan gaya penulisan dan isi yang luar biasa, kosa kata
kaya dan penguasaan bahasa Yunani yang baik sekali.
3. Lukas menekankan cakupan universal dari
Injil - bahwa Yesus datang untuk membawa keselamatan bagi semua orang, baik
orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi.
4. Perhatian Yesus terhadap orang yang serba
kekurangan ditekankan, termasuk para wanita, anak-anak, orang miskin, dan
kelompok yang dianggap sampah masyarakat.
5. Injil Lukas menekankan kehidupan doa Yesus
dan pengajaran-Nya mengenai doa.
6. Gelar yang terutama untuk Yesus dalam kitab
ini adalah “Anak Manusia”.
7. Tanggapan sukacita menandai mereka yang
menerima Yesus dan berita-Nya.
8. Roh Kudus diberikan peranan terpenting
dalam kehidupan Yesus dan umat-Nya.[11]
d.Injil Yahya
Selama masa meningkatnya penganiayaan
terhadap orang Kristen, berkembangnya kemurtadan, dan perbantahan mengenai
kodrat Yesus Kristus, Rasul Yohanes mencatat kesaksiannya tentang Juruselamat.
Menelaah Kitab Injil Yohanes dapat membantu siswa mengenal Bapa Surgawi melalui
pelayanan Putra-Nya, Yesus Kristus. Laporan Yohanes mengajarkan bahwa mereka
yang hidup menurut ajaran-ajaran Yesus Kristus dapat menerima berkat-berkat
besar, termasuk kehidupan kekal.
Rasul Yohanes menulis kitab ini. Di
seluruh kitab ini dia merujuk pada dirinya sendiri sebagai “murid yang
dikasihi-Nya” atau “murid yang dikasihi Yesus” (lihat Yohanes 13:23; 19:26;
20:2; 21:7, 20).
Yohanes dan saudara lelakinya Yakobus
tadinya adalah nelayan (lihat Matius 4:21). Sebelum menjadi murid dan Rasul
Yesus Kristus, Yohanes tampaknya adalah pengikut Yohanes Pembaptis (lihat
Yohanes 1:35–40; Penuntun bagi Tulisan Suci, “Yohanes, Putra Zebedeus,”
scriptures.lds.org).
Kita tidak tahu secara persis kapan
Yohanes menulis kitab ini. Masa yang diusulkan untuk perkiraan penulisannya
berkisar dari 60 Masehi hingga 100 Masehi. Penulis Kristen terdahulu dari abad
kedua Masehi menyarankan bahwa Yohanes menulis kitab ini di Efesus di Asia
kecil (Turki modern).
Garis besar Kitab Yuhannes (Yahya):
Yohanes
1
Yohanes bersaksi tentang Yesus keilahian dan misi prafana Kristus untuk
menawarkan keselamatan kepada semua orang. Yohanes mencatat pembaptisan Yesus
dan pemanggilan dari beberapa murid-Nya.
Yohanes
2–4
Yesus Kristus mengubah air menjadi minuman anggur. Dia mengajar Nikodemus
tentang kelahiran kembali secara rohani dan bersaksi kepada perempuan di sumur
bahwa Dia adalah Kristus. Dia menyembuhkan anak pegawai istana.
Yohanes
5–7
Juruselamat menyembuhkan seorang lumpuh di kolam Betesda serta mempermaklumkan
kuasa dan wewenang ilahi-Nya. Dia memberi makan lima ribu orang dalam persiapan
untuk khotbah Roti Hidup-Nya, menyatakan bahwa Dia adalah Mesias, dan
memaklumkan saat Hari Raya Pondok Daun bahwa hanya mereka yang menerima Dia dapat
menerima kehidupan kekal.
Yohanes
8–10
Melalui pengalaman perempuan yang terlibat perzinaan, Yesus mengajar tentang
rasa iba dan pertobatan. Dia menyatakan diri-Nya adalah Yehova, Aku Ada yang
Agung. Dia menyembuhkan orang yang dilahirkan buta dan menggambarkan diri-Nya
sebagai Gembala yang Baik, yang mengasihi dan meletakkan nyawa-Nya bagi
domba-domba-Nya.
Yohanes
11–13 Yesus Kristus menghidupkan kembali Lazarus dari
kematian, memperlihatkan kuasa-Nya atas kematian. Dia memasuki Yerusalem dengan
dielu-elukan. Selama Perjamuan Terakhir, Yesus membasuh kaki para murid-Nya dan
mengajari mereka untuk saling mengasihi.
Yohanes
14–16 Yesus memerintahkan para murid-Nya mengenai
hubungan antara kasih dan kepatuhan. Dia berjanji untuk mengirimkan Penghibur
(Roh Kudus) dan untuk melayani secara pribadi kepada para murid-Nya. Dia
memaklumkan bahwa Dia adalah Pokok Anggur yang Sejati dan bahwa Dia telah
mengatasi dunia.
Yohanes
17–19 Yesus mengucapkan Doa Syafaat atas nama para
murid-Nya dan mereka yang akan percaya pada pengkhotbahan mereka. Dia
dikhianati, ditangkap, disidang, dan dihukum. Setelah penderitaan di kayu
salib, Dia mati dan dikuburkan.
Yohanes
20–21 Yesus Kristus yang telah bangkit menampakkan diri
kepada Maria Magdalena di Makam di Taman, dan kemudian kepada beberapa
murid-Nya di Yerusalem. Dia menampakkan diri kepada tujuh di antara para murid
di Danau Galilea dan memberi kewenangan kepada Petrus untuk memimpin para murid
dalam melayani orang lain.[12]
b.Acts Of Apostles (KisahRasul)
terdiri atas sebuah kitab saja yang merupakan karya Lukas.
c. Epistles (himpunan
surat) terdiri atas 14 buah Surat Paulus (Rum, Korintus Pertama, Korintus
Kedua, Galatia, Epesus, Pilipi, Kolose, Tesalonika Pertama, Tesalonika Kedua,
Timotius Pertama, Timotius Kedua, Titus, Filemon, Ibrani).
1 buah suratYakub (James)
2 buah surat Petrus
3 buah surat Yahya (Yuhannes)
1 buah surat Yudas
d.Apocalypse (Wahyu)
terdiri atas sebuah kitab saja yang merupakan karya Yahya.[13]
B. Tradisi
Untuk mengetahui masalah ketuhanan,
menurut Roma Katolik, ada dua macam sumber yang tepat dan benar yaitu kitab
suci dan Tradisi. Tradisi Suci adalah istilah teologi yang
digunakan di dalam tradisi Katolik Roma,
Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental, untuk merujuk pada dasar penting
kekuasaan gereja. Kata tradisi diambil dari kata Latin trado, tradere yang
berarti mewariskan.
Istilah deposit of faith (Tradisi Suci,
Kitab Suci, Magisterium Gereja) merujuk pada keseluruhan wahyu ilahi Yesus
Kristus, dan diturunkan kepada para Rasul dan Gereja perdana, yang kemudian
diteruskan sampai pada kita sekarang ini terutama dalam bentuk pewartaan verbal
dan tulisan-tulisan (bdk 2 Tes 2:15; lihat juga 1 Kor 11:2).
Selanjutnya
dikatakan dalam Magisterium Gereja demikian:
“Gereja
dalam ajaran, hidup, dan ibadatnya, melestarikan dan meneruskan kepada semua
keturunan, dirinya seluruhnya, dan imannya seutuhnya.” (Dei Verbum Art. 8)
Tradisi Gereja terus ada berkat kuasa
Roh Kudus dalam sejarah Gereja, dan terus menerus hingga saat ini.Tradisi juga
dipandang sebagai sumber kebenaran. Kekuasaan Tradisi gereja sama dengan
Kekuasaan Kitab Suci.
Kekuasaan Tradisi gereja terbagi menjadi
dua macam yaitu: traditio deklarativa, yang
artinya adalah gerja merupakan satu satunya badan yang dapat menerangkan isi
kitab suci tanpa berbuat kesalahan, dan traditio
konstitutiva , yang berarti gereja mempunyai tradisi yang melengkapi kitab
suci. Maksudnya Gereja yang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh.
Kekuasaan tradisi dianggap tidak berbeda dengan nilai kitab suci. Jadi, sesuatu
yang tidak terdapat dalam kitab suci dapat ditentukan dan dilengkapi oleh Gereja.
Hasil Konsili Vatikan I pada Tahu 1870
menyebutkan bahwa hanya Roma Ktolik saja yang berhak menafsirkan Alkitab untuk
suatu permasalahan. Orang lain atau lembaga lain tidak dapat menafsirkan lain
atau bertentangan dengan pendapat Gereja Roma Katolik, karena Roma Katolik
tidak dapatkeliru atau khilaf dalam pernyataan resmi karena gereja berada
dibawah pimpinan Roh Kudus, sebagaimana telah di janjikan Tuhan Yesus.[14]
Salah satu contoh tentang Tradisi Gereja yeitu mengenai Pengakuan Iman Rasuli.Pengakuan Iman
Rasuli merupakan ringkasan iman yang lazimnya dipakai dan diucapkan oleh siapa
saja yang menerima pembaptisan atau pentahbisan dan sebagainya. Pengakuan Iman
Rasuli merupakan ungkapan pokok kepercayaan gereja pada umumnya, yang bentuk
dan isinya sebagai berikut:
1. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi.
2. Dan
akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
3. Yang
dikandung dan Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria.
4. Yang
menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus,disalibkan , wafat dan
dimakamkan.
5. Yang turun
ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dariantara orang mati.
6. Yang naik ke
surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa.
7. Dari
situ, Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
8. Aku
percaya akan Roh Kudus.
9. Dereja
Katolik yang kudus, persekutuan para kudus,
10. Pengampunan
dosa,
11. Kebangkitan
badan,
12. Kehidupan
kekal,Amin.[15]
Itulah kredo 12 fasal dalam lingkungan Gereja RumKatolik di dunia. Kredo 12
dala lingkungan Gereja Protestan punya susuanan kalimat agak panjang sekalipun
intinya sama.[16]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kitab
suci yang diakui oleh gereja Roma Katolik sebenarnya sama dengan kitab suci
yang dipakai oleh protestan,kecuali ada beberapa perbedaan tambahan.Kitab suci agama
kristen adalah alkitab atau bibel,yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Biblia,yang merupakan Kitab
Suci dalam agama Yahudi, dipanggilkan oleh pihak kristen dengan Perjanjian Lama dan merupakan kitab suci
agama kristen. Istilah “Perjanjian Baru” dapat
berarti keselamatan yang diadakan Allah dalam
diri Yesus. Persembahan diri Yesus di kayu salib merupakan perjanjian
bahwa dengan demikian orang yang percaya akan memperoleh keselamatan,adapun
yang di maksud dengan istilah tersebut disini ialah bagian dari alkitab,yang
memang di sebut dengan perjanjian baru. Perjanjian Baru merupakan kitab suci
yang paling asasi dalam agama Kristen sekalipun dunia kristen mengakui kitab
suci agama Yahudi itu merupakan bagian dari kitab sucinya
2.Istilah
deposit of faith (Tradisi Suci, Kitab Suci, Magisterium Gereja) merujuk pada
keseluruhan wahyu ilahi Yesus Kristus, dan diturunkan kepada para Rasul dan
Gereja perdana, yang kemudian diteruskan sampai pada kita sekarang ini terutama
dalam bentuk pewartaan verbal dan tulisan-tulisan (bdk 2 Tes 2:15; lihat juga 1
Kor 11:2). Untuk mengetahui masalah ketuhanan, menurut Roma Katolik, ada dua
macam sumber yang tepat dan benar yaitu kitab suci dan Tradisi. Tradisi
Suci adalah istilah teologi yang digunakan
di dalam tradisi Katolik Roma, Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental,
untuk merujuk pada dasar penting kekuasaan gereja. Kata tradisi diambil dari
kata Latin trado, tradere yang berarti mewariskan.
DAFTAR
PUSTAKA
Fajri, Rahmat,dkk. Agama-agama Dunia. Yogyakarta:Belukar,2012
Sou’yub, Joesoef. Agama-agama Besar Dunia. Medan:Al-Husna Zikra,1996
Syalaby,Ahmad.Perbandingan Agama-agama Kristen.Bandung:Alma’arif
Dewi
Sri Sinaga,lih.Pembimbing ke dalam
Perjanjian Baru Jilid I,Diktat STT HKBP, Pematangsiantar 2004
lih. Dewi Sri Sinaga, Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru Jilid I,(Diktat STT HKBP,
Pematangsiantar 2004) hlm.42-43
[1] Rahmat Fajri, dkk., Agama-agama Dunia(Yogyakarta:Belukar,2012),hal.466
[2] Rahmat Fajri, dkk,. Agama-agama Dunia(Yogyakarta:Belukar,2012),hal.468
[3]
Rahmat Fajri, dkk., Agama-agama Dunia(Yogyakarta:Belukar,2012),hal.469
[7] Rahmat
Fajri, dkk., Agama-agama Dunia(Yogyakarta:Belukar,2012),hal.470
[9]
lih. Dewi Sri Sinaga, Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru Jilid
I,(Diktat STT HKBP, Pematangsiantar 2004) hlm.42-43
[10]
Dewi Sri Sinaga, Op.Cit., hlm. 42-43
[12] https://www.lds.org/manual/new-testament-seminary-teacher-manual/introduction-to-the-gospel-according-to-st-john?lang=ind
(27 Maret 2018)
[14]
Rahmat Fajri, dkk., Agama-agama Dunia(Yogyakarta:Belukar,2012),hal.471-472
[15] Rahmat
Fajri, dkk., Agama-agama Dunia(Yogyakarta:Belukar,2012),hal.472
Comments
Post a Comment